Jumaat, 23 September 2011

22 soalan campur 1 soalan, jawapannya =

Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan dia mampu mendalaminya.

Selain belajar, dia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, dia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah s.w.t. memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut.Temannya itu meminta agar dia turut masuk ke dalam gereja.

Mula mula dia keberatan, namun karena desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening,sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. di saat itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini." Pemuda Arab itu tidak bergerak dari tempatnya.

Paderi tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya. Hingga akhirnya paderi itu berkata, "Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya. "

Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang paderi, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang Muslim?"

Paderi itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian dia beranjak hendak keluar. Namun, paderi ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memalukan pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan ugamanya.

Pemuda Muslim itupun menerima tentangan debat tersebut. Paderi berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat."

Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silakan!"

Sang paderi pun mulai bertanya, "Sebutkan 1 yang tiada 2nya, 2 yang tiada 3nya, 3 yang tiada 4nya, 4 yang tiada 5nya, 5 yang tiada 6nya, 6 yang tiada 7nya, 7 yang tiada 8nya, 8 yang tiada 9nya, 9 yang tiada 10 nya, sesuatu yang tidak lebih dari 10, 11 yang tiada 12nya, dua 12 yang tiada 13nya, 13 yang 14belasnya."

"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!"

"Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diazab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?"

"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah. Setelah membaca Basmalah dia berkata, "

-1 yang tiada 2nya ialah Allah s.w.t.. -2 yang tiada 3nya ialah Malam dan Siang. Allah s.w.t. berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12). 3 yang tiada 4nya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh. -4 yang tiada 5nya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an. - 5 yang tiada 6nya ialah Solat 5 waktu.

-6 yang tiada 7nya ialah jumlah Hari ketika Allah s.w.t. menciptakan makhluk.-7 yang tiada 8nya ialah Langit yang tujuh lapis. Allah s.w.t. berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3). -8 yang tiada 9nya ialah Malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah s.w.t. berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat men-junjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

-9 yang tiada 10nya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.* -Sesuatu yang tidak lebih dari 10 ialah Kebaikan. Allah s.w.t. berfirman, "Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya 10 kali lipat." (Al-An'am: 160).-11 yang tiada 12nya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf . -12 yang tiada 13nya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya 12 mata air." (Al-Baqarah: 60).

-13 yang tiada 14nya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya. -Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh.Allah s.w.t. ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. " (At-Takwir: 1) -Kuburan yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus AS. -Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala. "

Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, " tak ada cercaan terhadap kamu semua." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Yusuf:9) -Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keledai. Allah s.w.t. berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai." (Luqman: 19).-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah s.w.t. berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul Kahfi (penghuni gua). -Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu Daya wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t.? "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 2 ).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan 2 di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang 5 waktu, 3 dikerjakan di malam hari dan 2 di siang hari."

Paderi dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia mengurungkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh paderi. Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"

Mendengar pertanyaan itu lidah paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan kekuatirannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak.

Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya? "

Paderi tersebut berkata, "Sesungguh aku tahu jawapannya, namun aku takut kalian marah." Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda. "

Paderi pun berkata, "Jawapannya ialah: 'Asyhadu An lah Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah".

Lantas paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.Ibnu Hasyim

Isnin, 15 Ogos 2011

Kolreksi Ucapan Bahaya

Kenyataan Pemimpin-Pemimpin UMNO Berkenaan Dengan Undang-Undang Hudud.

1. "Hukum rejam kepada penzina adalah primitif." - Tun Dr. Mahathir, 3 Mac 1994, dalam kenyatannya kepada wartawan di Nilam Puri, Kelantan Darul Naim.

2. "Negara akan huru-hara sekiranya undang-undang Islam dilaksanakan." - Datuk Seri Najib Tun Razak, 20 April 1983, dalam temubualnya dengan para wartawan.

3. "Saya nak tahu siapakah di antara ahli-ahli Pas yang sanggup memotong tangan orang jika hudud dilaksanakan di Kelantan. Barangkali Nik Aziz akan melakukannya. Jika benar kita nak tengok apa yang berlaku selepas hukum itu nanti" - Tun Dr. Mahathir, 30 April 1992 dalam ucapannya di perjumpaan ketua-ketua UMNO Bahagian Johor.

4. "Sukar dilaksanakan hukum syarak kerana masyarakat Malaysia bukan seratus peratus Islam" - Tun Dr. Mahathir, 14 Ogos 1994 dalam ucapannya di Pasir Mas Kelantan.

5. "Apakah hukum hudud mesti dilaksanakan juga walau apa pun keadaan sehingga mendatangkan mudarat kepada orang Islam. Apakah dalam keadaan Islam sudah lemah, hukum-hukum yang boleh melemahkan lagi orang Islam mesti dilaksanakan?" – Ucapan Tun Dr. Mahathir, 3 Mac 1994, dalam ucapannya di Pusat Bahasa Arab, Nilam Puri, Kelantan.

6. "Hudud tidak boleh dilaksanakan kerana sukar mendapat saksi yang tidak fasik." - Tun Dr. Mahathir, 3 Mac 1994, dalam ucapannya di Pusat Bahasa Arab, Nilam Puri, Kelantan.

7. “Apabila hukum rejam batu sampai mati kepada penzina dan potong tangan kepada pencuri, nescaya ramailah rakyat Islam yang mati dan kudung tangan.Ini sangat memalukan ummat Islam, kerana orang bukan Islam akan sempurna sifatnya dan boleh meneruskan kerja.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 14 Julai 1992, dalam temubualnya dengan media massa.

8. "Pada pendapat saya, undang-undang Islam tidak sesuai dilaksanakan di Malaysia sekarang. Lebih baiklah undang-undang yang ada dikekalkan." - Sulaiman Daud, 20 Ogos 1993, dalam temubualnya dengan media massa.

9. “Saya cabar Kelantan laksana hukum hudud di depan orang bukan Islam.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 3 Mac 1994, dalam ucapannya di Pusat Bahasa Nilam Puri, Kelantan.

10. “Al-Quran perlu ditafsirkan semula untuk disesuaikan dengan keadaan masa kini.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 14 Ogos 1994, dalam ucapannya di Pasir Mas.

11. “Saya akan mempastikan bahawa negeri-negeri yang diperintah oleh Barisan Nasional tidak akan melaksanakan hukum hudud.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 1994, dalam temubualnya dengan media massa selepas sidang Majlis Tertinggi UMNO.

12. “Kerja yang paling sesuai bagi Tok Guru (ulama’) ialah mengajar, bukan mentadbir.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 14 Ogos 1994, dalam ucapannya di Pasir Mas, Kelantan.

13. “Kita (Kerajaan Pusat) akan ambil tindakan jika Kelantan meneruskan usaha melaksanakan hudud.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 14 Ogos 1994, dalam ucapannya di Pasir Mas, Kelantan.

14. “Bukan kerana dengan melaksanakan hukum hudud saja kita boleh menjadi Islam. Kita tengok banyak negara Islam yang tidak melaksanakan hukum hudud,tetapi tidak bermakna mereka tidak Islam.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 30 April 1992, dalam kenyataannya kepada wartawan.

15. “Perlaksanaaan hukum hudud boleh menyebabkan umat Islam menjadi mundur kerana tidak boleh bersaing dengan orang bukan Islam apabila orang Islam dipotong tangannya dan dilakukan hukum hudud yang lain, sedangkan orang bukan Islam tidak dikenakan.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 18 Ogos 1991, dalam temubualnya dengan wartawan.

16. “Jika mereka hendakkan sangat hukum hudud, mereka kenalah cuba hukum mereka sendiri atau mahkamah mereka sendiri. Mereka seronok nak potong tangan orang, seolah-olah jika tidak potong tangan, tidak Islam. Sekarang kita nak tengoklah mereka boleh buat atau tidak.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 24 April 1992, ketika bercakap kepada wartawan

Pidato Sang Khalifah

Pidato Khalifah Abu Bakar setelah dilantik menjadi khalifah
".....Jika aku berlaku adil, dalam urusanku, sokonglah aku. Akan tetapi jika aku bersalah, betulkanlah aku kembali. Kejujuran ialah amanat, kedustaan pula satu khianat. ....Taatilah aku selama aku taat kepada Allah dan rasul-Nya. Akan tetapi kalau aku melanggar perintah-Nya, jangan ikut aku lagi."
Sumber: Tarikh al-Tabari, Jil. 2 : 238,1768.

Pidato awal Khalifah Umar setelah dilantik menjadi khalifah
"....Demi Allah, akan kubawa umatku ke jalan yang lurus dan selamat."
Sumber: al-Tabari, Jil.: 355

Ucapan Saidina Uthman Affan selepas dilantik menjadi khalifah
"....Ketahuilah bahawa dunia ini penuh tipu daya. Maka janganlah kamu tertipu oleh kemewahan dunia serta tipu daya dunia. Contohilah mereka yang terdahulu daripada kamu...."

Pidato Saidina Ali bin Abu Talib selepas dilantik sebagai khalifah
"....Bekerjalah dengan jujur demi perpaduan umat Islam. Orang Islam yang sebenar ialah orang yang selalu menjaga lidahnya dan tangannya daripada mencaci dan mengambil hak orang lain...Patuhilah perintah Allah dan jangan sekali-kali derhaka kepada-Nya. Apabila kamu melihat kebaikan maka kerjakanlah, dan apabila kamu melihat kejahatan, maka tinggalkanlah."
Sumber: al-Tabari, Jil. 2:701

Jumaat, 5 Ogos 2011

Keutamaan Orang Berpuasa

Dari Sahli bin Sa'd ra dari Nabi SAW, beliau bersabda, 'Sesungguhnya di dalam syurga ada sebuah pintu gerbang yang bernama Ar Rayyan. Pada hari kiamat nanti oarang yang berpuasa akan memasuki pintu itu untuk ke syurga. Penjaga pintu itu akan berkata 'Mana orang-orang yang berpuasa?'' Kemudian mereka akan berdiri, dan tidak ada orang lain daripada mereka yang akan melewati pintu itu. Apabila orang-orang berpuasa itu telah masuk, maka pintu itu akan ditutup. Ini kerana tidak ada lagi orang lain yang akan masuk selain daripada mereka.
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Ahad, 31 Julai 2011

Kurma Bahaya di Pasaran


Jangan terpedaya, ini produk Israel, membelinya seperti membunuh sedara kita di Palestine.
Jangan pandang ringan, ianya sudah ada dipasarkan di negara kita, bukan soal perdagangan, tapi menentang
kezaliman, bukankah menentang kezaliman itu kewajipan....tahniah kepada penyokong bola yang mengebooo seorang yahudi Israel dalam Team Chelsea tempoh hari....anda betul kerana menunjukkan kebencian kepada orang yang menyokong kezaliman.

Selasa, 26 Julai 2011

Coretan Dr Asri utk polis (untuk kenangan)

Baca Surat Terbuka Dr MAZA, pasti anda akan faham mengapa susuk bekas mufti ini bagaikan ingin dikunci mulutnya dengan tuduhan bermacam-macam oleh kerajaan, termasuklah menuduhnya wahabbi pengganas...

Warkah buat saudaraku anggota polis

Oleh: Dr MAZA

Assalamualaikum warahmatuAllahi wabarakatuhu,

Terlebih dahulu, pohon kemaafan jika warkah ini terbuka. Saya harap ia dapat dibaca oleh semua. Jika ada kebaikan, ambillah darinya. Jika tidak, campaklah ia ke tepi dan lupakan sahaja.

Ia hanya satu coretan dari seorang rakyat bawahan. Tanda cinta dan kasih kepada saudara yang saya lihat tercegat di segala penjuru negara atas tanggungjawab menjaga keamanan kita semua. Mata memandang, hati merintih dan berdoa agar tugasan saudara benar-benar diberikan pahala di sisi Tuhan dan diiktiraf di sisi rakyat.

Saudaraku anggota polis,

Kerja polis adalah satu kerja yang mulia kerana menjaga keamanan dalam negara. Penat lelah anggota polis dalam memastikan negara kita aman dan adil adalah pahala yang amat besar di sisi Allah jika pengamalnya jujur dan ikhlas.

Sepatutnya, tiada seorang pun rakyat yang cintakan keadilan dan keamanan akan membenci polis. Sebaliknya, perasaan fitrah; sayang dan menghargai akan tertanam dan mekar sebaik sahaja mendengar nama polis, melihat anggota atau apa sahaja perlambangan polis. Itulah perkara sewajarnya berlaku.
Cegah kemungkaran

Saudaraku anggota polis,

Tugas seorang anggota polis - sebelum tugasan kenegaraan- sebenarnya adalah tugasan yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya iaitu 'Menyuruh Kebaikan, Mencegah Kemungkaran'.

Itu moto asal pasukan polis. Sekalipun, tumpuan terbanyaknya kepada bahagian kedua iaitu 'Mencegah Kemungkaran'. Hakikatnya, polis berperanan menyelamatkan masyarakat dari kemurkaan Allah dengan dipastikan setiap penzalim akan dihalang, dicegah dan dihukum.

Jika itu tidak berlaku, masyarakat akan porak peranda dan menerima hukuman dari Allah. Allah berfirman: (maksudnya): "Telah dilaknat mereka yang kufur daripada Bani Israil melalui lidah Daud dan Isa bin Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka menderhaka dan selalu menceroboh. Mereka sentiasa tidak berlarang (sesama sendiri) perbuatan mungkar yang mereka kerjakan. Demi sesungguhnya amatlah buruknya apa yang mereka telah lakukan. (Surah al-Maidah, ayat 78-79).

Nabi s.a.w pula bersabda: "Sesungguhnya manusia apabila melihat orang zalim, namun tidak menghalang tangannya, hampir Allah akan meliputi mereka dengan hukumanNya" (Riwayat Abu Daud, al-Tirmizi dan al-Nasai dengan sanad yang sahih).

Kami sebagai rakyat mengucapkan jutaan terima kasih kepada pihak polis yang telah menyelamatkan masyarakat dari kemurkaan Allah, kezaliman dan kerosakan.

Bahaya kuasa

Saudaraku anggota polis,

Namun, dalam masa yang sama, bidang tugas dan kuasa saudara yang menghalang kezaliman itu jika disalahgunakan boleh memberikan kesan yang sebaliknya.

Ia boleh bertukar dari melindungi yang tidak bersalah kepada menginayainya, menghalang yang zalim kepada memberi peluang kepadanya, memberi hak kepada yang berhak kepada merampas hak dari tuannya.
Jika itu berlaku, rosaklah masyarakat, hilanglah neraca keadilan, bermegah si zalim, kesakitanlah yang ditindas. Lantas, kebencian akan merebak, kepercayaan akan hilang dan saudaraku polis yang sepatutnya disayangi menjadi pihak dimusuhi, dibenci dan diragui.

Saudaraku anggota polis,

Ingin saya sebut di sini suatu tazkirah yang harapnya boleh memberikan manfaat kepada semua, khususnya mereka yang berkuasa seperti saudara.

Saudaraku, kezaliman itu adalah suatu racun. Ia bukan sahaja menyakitkan yang dizalimi, tetapi suatu hari akan membawa sengsara, bahkan mengorbankan si zalim itu sendiri.

Pada hari kita memukul orang yang tidak bersalah, melukai atau menfitnahnya, kita mungkin rasa selamat di balik peruntukan kuasa yang ada. Mungkin juga rasa selamat di balik pakaian lengkap kita yang mungkin gagal mangsa mengenali pelakunya.

Namun Tuhan tidak lupa. Akan ada harinya yang menanti kita di hadapan. Tangan yang memukul orang lain dan kaki yang menendang mangsa itu tidak akan terpadam catatannya sehingga kemaafan diberikan.
Ketika saudara pulang ke rumah berjumpa keluarga, si mangsa mendongak ke langit mengadu kepada Tuhan Yang Maha Berkuasa.

Doa orang dizalimi

Dengarlah baik-baik apa yang yang disabdakan Nabi SAW: "Takutlah kamu doa orang yang dizalimi, sesungguh antaranya dengan Allah tiada sebarang hijab (penghalang)" (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat Ahmad, baginda bersabda: "Takutlah kamu doa orang yang dizalimi, sekalipun dia seorang yang jahat. Kejahatannya itu bagi dirinya" (hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani).

Dalam riwayat Ahmad yang lain: "Takutlah kamu doa orang yang dizalimi, sekalipun dia seorang yang kafir kerana ia tidak ada hijab (penghalang untuk Allah menerimanya). (hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani).

Saudaraku anggota polis,

Tiada siapa antara kita yang dapat menyelamatkan dirinya dari hukuman Tuhan. Seseorang mungkin telah melupai orang yang dizaliminya, atau si mangsa juga mungkin terlupa, atau pergi menemui Ilahi terlebih dahulu.

Namun doanya tetap hidup. Akan ada waktu, ia tetap datang bertandang dalam kehidupan si zalim; meragut kebahagiaannya, ketenteraman hidupnya dan mencampakkan derita dalam pelbagai warna dan rupa.
Mungkin si zalim ketika itu terpinga dan bertanya 'apakah salah saya?'. Dia terlupa bahawa Tuhan tidak lupa atas kezalimannya, di dunia dan akhirat sana.

Saudaraku anggota polis,

Dunia ini sementara. Setiap kita akan ada hari akhirnya. Akan berakhirlah sebuah kehidupan dan bermulalah mahkamah keadilan Tuhan.

Tunggu balasan

Tiada kuasa yang dapat membela, tiada pembesar yang dapat berkata. Semua tunduk menunggu balasan. Firman Allah (maksudnya): "Dan janganlah kamu menyangka bahawa Allah lalai akan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang zalim; sesungguhnya Dia hanya melambatkan balasan mereka hingga ke suatu hari yang ketika itu terbeliak kaku pemandangan mereka, (kerana gerun gementar), mereka terburu-buru (menyahut panggilan) sambil mendongakkan kepala mereka dengan mata yang tidak berkelip, dan hati mereka yang kosong (kerana bingung dan cemas)". (Surah Ibrahim 42-43).

Saudaraku anggota polis,

Sekali lagi pada hari itu si zalim akan bertemu dengan semua mereka yang telah dimangsakan, di hadapan mahkamah yang Maha Adil.

Tiada bukti yang dapat disembunyikan, diputarbelit dan ditipu kepada masyarakat manusia yang berkumpul ketika itu. Tiada media yang boleh diperguna dan tiada kuasa kerajaan yang boleh melindunginya.

Adil seadil-adilnya. Bak kata Nabi s.a.w: "Segala hak akan dibayar kepada empunya pada Hari Kiamat, sehinggakan akan dibalas untuk biri-biri yang bertanduk atas perbuatannya ke atas biri-biri yang tidak bertanduk" (Riwayat Muslim).

Sabda baginda juga: "Sesiapa yang ada padanya kezaliman terhadap saudaranya (muslim yang lain); seperti terhadap maruah dan selainnya, mintalah halal pada hari ini sebelum tiba waktu yang tiada dinar dan dirham (tiada harta iaitu pada Hari Kiamat).

Arahan atasan

Sekiranya baginya kebaikan (amalan soleh) maka akan diambil darinya dengan kadar kezalimannya. Jika tiada baginya kebaikan, maka akan diambil dosa orang yang dizalimi lalu ditanggung ke atasnya" (Riwayat al-Bukhari).

Saudaraku anggota polis,

Saya tahu, kadang-kala ada keadaan yang sukar sebagai anggota polis yang terpaksa melaksanakan arahan 'atasan'. Maka, mungkin ada yang berkata 'kami hanya menjalankan tugas'.

Sudilah saudara mendengar nasihat tokoh Islam yang agung al-Imam Hasan al-Basri r.a. kepada Gabenor Iraq dan Khurasan iaitu 'Umar bin Hubairah. Ketika itu zaman pemerintahan Khalifah Yazid bin Abdul Malik.

Kata 'Umar bin Hubairah: "Sesungguhnya khalifah Yazid bin Abdul Malik kadang-kala menyuruhku melaksanakan perkara yang aku rasa tidak puas hati dari segi keadilan. Apakah jika aku melaksanakannya menjadi sutu kesalahan di sisi agama?

Kata Hasan al-Basri: "Wahai Umar bin Hubairah! Takutlah Allah mengenai Yazid, jangan engkau takutkan Yazid mengenai Allah. Ketahuilah sesungguhnya Allah azza wajalla dapat menghalang Yazid daripada bertindak ke atasmu, tetapi Yazid tidak dapat menghalang Allah daripada bertindak ke atasmu.

Wahai 'Umar bin Hubairah! Sesungguhnya akan turun kepadamu malaikat yang bengis dan keras, dia tidak akan menderhakai apa yang Allah perintahkannya. Dia akan mengambil engkau dari tempat dudukmu ini, dan memindahkan engkau dari istanamu yang luas, ke kubur yang sempit.

Tanggungjawab kepada Allah

Di sana tiada Yazid, hanya yang ada amalanmu yang menyanggahi Tuhan Yazid. Wahai 'Umar bin Hubairah! Sekiranya engkau bersama Allah dan ketaatan kepadaNya, ia boleh menghalangmu dari kejahatan Yazid di dunia dan akhirat.

Jika engkau bersama Yazid dengan menderhakai Allah, sesungguhnya Allah akan menyerahkanmu kepada Yazid. Ketahuilah wahai 'Umar bin bin Hubairah! Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam menderhakai Pencipta". Maka menangislah Gabenor 'Umar bin Hubairah". (rujukan: Mir at al-Jinan wa 'Ibrah al-Yaqzan)

Saudaraku anggota polis,

Kita boleh bertugas kepada sesiapa pun, tetapi jangan lupa tanggungjawab kita di hadapan Allah. Tiada cacatnya menjadi anggota polis. Saudara bukan musuh rakyat. Sebaliknya, saudara diperlukan rakyat.
Apa yang cacat dan menimbulkan kebencian awam adalah tindakan kita sendiri jika menyalahi prinsip-prinsip keadilan dan keamanan. Jika itu tidak berlaku, sayang dan cinta rakyat tertumpah kepada saudara.

Ingatlah kata-kata Abu Bakar al-Siddiq: "Benar adalah amanah, bohong adalah khianat". Jika saudara benar, rakyat sayang, Allah juga sayang. Kedamaian jiwa pun menjelang. Jika saudara bohong rakyat benci, Allah juga benci. Rezeki tidak halal, hidup tidak bahagia.

Saudaraku anggota polis,

Inilah pandangan seorang rakyat marhaen awam seperti saya. Tiada kebencian antara rakyat dan saudara jika keadilan itu tertegak.

Rakyat awam bukan sahaja mahukan keadilan yang ditafsirkan oleh pihak saudara, tetapi keadilan yang dapat difahami oleh semua. Bukan sahaja adil dari segi bicaranya, tetapi hendaklah kelihatannya juga adil.
Semoga Allah merahmati saudara dan tugas saudara. Diberikan rezeki yang halal. Bebas dari kezaliman dan rasuah. Kami akan bersama menyanjungi saudara! Selamat bertugas!

Khamis, 21 Julai 2011

Wasiat Dr Lo Lo kepada Asri

Lo'lo' yang saya kenali

Dr Mohd Asri Zainul Abidin | 19 Jul, 11 8:46am

Kita hanyalah bilangan hari. Apabila sebahagian bilangan hari itu pergi, sebahagian diri kita juga pergi. Apabila kesemua telah habis pergi, maka berakhirlah riwayat ini.

Hidup hanyalah sebuah perjalanan, pasti ada tarikh perhentiannya. Tiada siapa dapat menghalang, walau sehebat mana pun dia merancang.

Dunia hanya ladang untuk menuai bekalan. Dataran menuju ke persada sebenar kehidupan. Dunia ini amat sementara; ada hari datang dan ada pula hari perginya.

Apabila saya menerima berita kematian YB Dr Lo'lo' Mohd Ghazali, perasaan saya menjadi sugul. Saya teringatkan sikap prihatin beliau kepada saya sepanjang saya mengenalinya.

Paling sayu, saya teringat permintaan beliau beberapa minggu lepas ketika saya menziarahi beliau dalam keadaan yang amat uzur. Beliau meminta saya menulis sebuah puisi untuknya. Ternyata saya tidak menunaikan harapan itu sehingga beliau meninggal. Padahal, saya telah sebut 'insyaAllah'.

Hari ini jenazah beliau dikebumikan, malang sekali lagi saya tidak dapat hadir kerana ada viva student di USM.

Namun doa saya untuknya sejak saya mendengar kematiannya. Saya juga harap tulisan ini dapat memberikan manfaat yang lebih dengan saya merayu kepada pembacanya agar berdoa kepada Allah untuk diberikan rahmat dalam keampunan kepada Lo'lo Ghazali, hamba Allah yang telah pulang ke kehidupan yang hakiki.

Saya ingin mencoret sedikit mengenai beliau dengan kadar sedikit yang saya kenal. Saya mulakan dengan apa yang Nabi SAW nasihati kita: “Sesiapa dalam kalangan kamu yang terpaksa memuji saudaranya, maka hendaklah dia berkata: 'aku menilainya demikian, Allah jua yang menjadi penilainya yang sebenar, aku tidak akan memuji sesiapa atas nama Allah” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

Ya, hanya Allah yang mengetahui hakikat kita. Kita menilai apa yang zahir, Allah jua mengetahui apa yang batin. Mungkin apa yang ada di sisi Allah lebih baik dari apa yang kita sangka dan tahu. Demikian juga sebaliknya.

Peringatan jawatan mufti

Saya bukan terlalu mengenali Dr Lo'lo'. Cuma ada beberapa coretan sekadar yang saya kenal beliau. Saya mula mengenali Dr Lo'lo' sejak sebelum saya menjadi mufti Perlis lagi. Beliau menghadiri beberapa majlis ucapan saya.

Kali terakhir seingat saya di UIA, semasa saya berforum. Apabila saya ditawarkan menjadi mufti pada tahun 2006, Dr Lo'lo' menghantar email mengingatkan saya tentang bahaya jawatan tersebut.

Sebagai anak bekas Mufti Perak, beliau menceritakan pengalamannya. Saya masih simpan peringatan itu. Antara yang beliau sebut “Saya juga seorang manusia yang daif tetapi saya ingin berkongsi pengalaman kerana pernah hidup sebagai anak mufti dan berkongsi pahit maungnya serta cabaran seorang mufti bagi kerajaan yang tidak mengamalkan Islam sepenuhnya.

“Banyak kali arwah bapa saya bersungut dan menyatakan kesal kerana nasihat dan pandangannya tidak dipedulikan, keputusan majlis fatwa yang dianggotainya dibuang dalam tong sampah, bagaimana payahnya berhadapan dengan sultan-sultan yang kehidupan mereka dikelilingi dengan pelbagai adat dan kebiasaan yang tidak selaras dengan Islam.

“Itu belum kira kerenah MB, exco-exco dan YB-YB lagi…itu cerita 30 tahun lalu, saya percaya kini cabaran untuk seorang mufti kerajaan adalah lebih hebat lagi. Saya berdoa agar Dr Asri dipandu untuk memilih keputusan yang terbaik dunia dan akhirat”.

Itulah antara kandungan email beliau.

Lahir dari jiwa yang ikhlas terhadap saya dan naluri yang prihatin terhadap agama. Saya merenung kata-katanya ketika itu. Kali ini apabila saya membaca sekali lagi, saya dapat rasakan indahnya kejujuran yang terkandung dalam nasihat itu.

Ya, sering kali sesuatu lebih bernilai kita rasakan, apabila empunya telah pergi. Semoga menimbang kata-kata nasihatnya itu sebagai himpunan amalan soleh beliau.

Masuk Umno

Apabila saya menjadi mufti Perlis, saya agak terputus dengan beliau. Hanya sekali-sekala beliau bertanya beberapa perkara. Mungkin beliau rasa ketika itu saya rapat dengan pemimpin Umno.

Apabila berhenti dari jawatan mufti, pada hari yang berikutnya saya terus ke United Kongdom. Di UK, saya sempat bertemu dan berhubung baik dengan anak beliau Saudara Fawwaz yang ketika itu tinggal Manchester.

Layanan baik Fawwaz kepada saya dan keluarga ketika melawat dan berceramah di Manchester tidak dapat saya lupakan. Ini menjadikan kembali saya mengingat sikap baik ibunya kepada saya.

Apabila pulang ke Malaysia, kemudian berlaku peristiwa saya ditahan JAIS dan ke mahkamah, ramai pemimpin politik dan NGOs yang hadir. Dr Lo'Lo' yang ketika itu uzur juga turut hadir ke mahkamah di Gombak.

Sempat saya bercakap dengan beliau. Saya ingat lagi, beliau kata kepada saya: “Ini ada hikmahnya, ujian dan cabaran, Allah mahu ustaz memimpin rakyat, turut ke medan, bersama-sama mengubah keadaan yang ada”.

Saya diam. Saya akur. Saya tahu beliau jujur. Hati nuraninya yang sayangkan kebaikan dan bencikan kezaliman itu tidak dapat disembunyikan sekalipun di sebalik tubuh yang uzur. Selepas hari itu, agak kerap juga kami bertanya khabar.

Kadang-kala beliau bertanya saya pandangan dalam pelbagai isu agama. Beliau fahami pendirian saya. Beliau saya rasa suka dengan cara apa yang saya faham mengenai beberapa perkara dalam Islam ini.

Apabila timbul berita saya akan masuk Umno, Dr Lo'lo' menghubungi saya dengan tegas. Kata beliau:“Janganlah ustaz tambahkan sakit saya dengan berita-berita yang macam ini. Saya pernah teramat kecewa apabila Anwar Ibrahim masuk Umno. Saya harap ustaz tidak mengulangi kesilapan itu. Saya akan amat kecewa jika ustaz membuat tindakan yang sama”.

Cabaran dunia

Saya meminta beliau memberikan masa agar spekulasi itu berakhir lagi dua tiga hari. Beliau terus mengingatkan saya agar jangan tersilap langkah. Keesokannya, barangkali beliau mendengar desus-desas itu makin kuat, maka beliau sms kepada saya dengan tegas, katanya: “mati hidup semula saya tidak akan mempercayai ustaz lagi jika ustaz masuk Umno.

“Apakah ustaz takut kepada cabaran di dunia ini? Atau mengharapkan kedudukan di dunia sehingga sanggup hendak masuk Umno? Jika ustaz tidak mahu masuk PAS pun, janganlah masuk Umno”.

Saya simpati dan rasa bersalah memandang beliau uzur. Saya terus bercakap dengannya dengan memberikan jaminan bahawa apa yang beliau khuatiri itu insyaAllah tidak berlaku. Saya beritahu bahawa pimpinan PAS lain, khusus Ketua Dewan Ulama PAS juga telah bercakap dengan saya dan memberikan nasihat.

Namun, apabila 40 orang ulama muda masuk Umno, Dr Lo'lo sekali lagi berhubung dengan saya dan berkata: “Tergamak ustaz membiarkan sahabat-sahabat ustaz masuk Umno, sedangkan saya ini bersusah payah hendak memastikan mereka yang berpegang dengan manhaj al-Quran dan as-Sunnah masuk ke dalam PAS.

“Jika Tuan Guru Nik Aziz tidak ada nanti, macam manalah perjalanan PAS ini. Ini, ustaz pula biarkan kawan-kawan masuk Umno”.

Saya diam. Ada perkara yang saya tahu yang mungkin beliau tidak tahu. Begitulah sebaliknya. Apa pun, saya amat berterima kasih, sikap beliau yang sentiasa prihatin kepada perkembangan Islam dan masa depan dakwah. Beliau seorang serikandi, seorang mujahidah, seorang yang jujur dengan keyakinannya.

Saya tahu, ya kadang-kala apabila saya mengkritik tokoh utama Pakatan Rakyat Dr Lo'lo' kurang selesa. Dia akan sms melahirkan ketidakpuasan hatinya. Kadang-kala bahasanya 'tegas'.

Saya sering tersenyum apabila membaca smsnya. Ya, bukan semua perkara kita dapat sama dan seiya sekata. Namun, yang pasti ia adalah kata-kata yang datang dari seorang yang prihatin.

Namun, beliau lama-lama biasa dengan sikap saya yang memberikan pandangan kepada kedua belah pihak. Sebelum muktamar PAS beliau memohon agar saya mewar-warkan semula artikel lama saya 'Ulama atau professional jadi pemimpin'.

Hamba Allah yang baik

Beliau kata, beliau ingin meminta supaya Harakah menyiarkannya semula. Saya tahu aliran pemikiran yang ingin ramaikan professional dalam kepimpinan PAS.

Apabila saya mendapat berita beliau amat uzur dan berada dalam keadaan kritikal di hospital, saya hubungi Fawwaz. Saya pohon untuk menziarahinya. Saya pergi dengan beberapa orang sahabat, sebahagian mereka ustaz-ustaz.

Dr Lo'lo' meminta untuk hanya saya sahaja yang masuk dahulu. MasyaAllah, saya melihat seorang serikandi mujahidah dalam kedaan yang uzur terbaring di katil.

Wajahnya sudah kelihatan bengkak. Pun, begitu masih lagi dengan pakaian muslimahnya. Beliau menangis ketika itu. Dalam celahan itu saya mendengar indahnya kata-kata beliau: “ustaz, saya bimbang saya tidak dapat menjadi hamba Allah yang baik”.

Kata-kata itu menusuk ke dalam jantung saya bagaikan cahaya ruhi yang menyelinap masuk ke dalam urat nadi. Ia adalah kata-kata yang lebih murni dari segala lafaz seni, kata-kata yang lahir dari nurani insani yang mendambakan kasih-sayang Allah.

Kata-kata yang tidak lahir di saat-demikian melainkan dari jiwa yang sentiasa berhubungan cinta dengan Allah. Demikian penilaian saya. Hakikat yang sebenar kembali kepada Allah.

Kemudian, sempat beliau berpesan kepada saya untuk terus memberikan pandangan kepada PAS dan beliau bersyukur segala usaha beliau dan sahabat-sahabatnya mula melihatkan hasil dalam PAS.

Beliau meminta saya tuliskan sebuah puisi untuk beliau. Saya berjanji insyaAllah. Nampaknya, puisi itu akan lahir selepas pemergian beliau.

Ustaz sampul

Selepas habis berbicara dengan saya, beliau mengizinkan sahabat-sahabat yang bersama saya masuk. Dalam keuzuran yang amat sangat itu, beliau masih sempat memberikan nasihat.

Antara yang beliau kata; “Maaflah saya ingin sebut, ustaz-ustaz ini jangan asyik fikirkan sampul sahaja. Ramai yang rasa selesa, hanya dok berkuliah dalam masjid, selepas itu seronok dapat sampul duit tapi tidak mengambil tahu apa yang berlaku kepada umat; khususnya anak-anak muda kita kat luar sana”.

Ya, itulah kata-kata beliau. Ia amat benar. Itu penyakit yang menimpa ramai yang memakai gelaran ustaz atau 'pendakwah'.

Pahit yang terpaksa diakui, bukan sedikit yang fikirannya berlegar kepada wang dalam sampul yang akan menjadi habuan selepas kuliah atau ceramah. Bukan salah. Namun, apabila itu dijadikan buruan, maka ramai yang mengelak diri dari arus dan tribulasi perjuangan.

Kata-kata Dr Lo'lo' itu terbit dari hati nurani seorang daiyah (pendakwah). Bukan singkat masa beliau menelusuri pengalaman dan perjuangan.

Ya, beliau banyak di medan politik. Sebahagian ijtihad siyasi dan pandangan politiknya mungkin berbeza dengan saya. Namun, saya tetap hormati jasa dan sumbangannya. Zahir pada kehidupan sebagai seorang muslimah dan mujahidah. Berjuang membela keyakinannya mengenai Islam dan keadilan.

Sebagai seorang sahabat dan insan yang masih hidup atas bumi ini, saya hanya mampu berdoa untuknya agar dilimpahi rahmat dan keampunan, kemudian meneruskan perjalanan hidup ini sehingga sampai ke destinasi seperti mana beliau pun telah menamatkannya.

Dr Mohd Asri Zainul Abidin adalah bekas mufti Perlis dan surat ini dikirimkannya kepada Malaysiakini, lewat petang semalam

Jumaat, 8 Julai 2011

Kisah dan Teladan

Suatu ketika Umar al-Khattab radhiyallahu ‘anhu dan beberapa orang sahabat melihat seorang perempuan mendukung seorang lelaki tua. Lalu beliau bertanya kepada perempuan itu, “apakah perihalnya kamu ini?” Perempuan itu menjawab, “yang aku dukung ini adalah ayahku. Dia sudah tua (nyanyuk) dan mahu bermain denganku” Umar al-Khattab radhiyallahu ‘anhu teruja dengan kejadian itu lalu berkata, “wahai sahabat, lihatlah perempuan ini. Beliau telah menunaikan hak bapanya ke atas dirinya” Perempuan itu membalas, “tidak ya Amir al-Mu’minin. Aku belum menunaikan hak bapaku ke atas diriku. Semasa dia menjaga ku ketika aku kecil, dia mendoakan panjang umurku. Tetapi semasa aku menjaganya ketika dia tua. Aku tertanya-tanya bilakah orang tua ini akan mati!”
(di petik dari http://saifulislam.com/4108)

Sesungguhnya kamu jika berbakti kepada kedua ibu bapamu tidak akan dapat menandingi kehebatan kasih sayang mereka pada kamu. Kasih sayang yang mereka limpahan tidak mengharapkan apa-apa balasan. Sedangkan kamu berbakti kepada mereka dan mengharapkan balasan, samada ganjaran di dunia atau akhirat dan tidak kurang juga yang menanti-nanti kematian mereka.

*
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rezeki, maka berbaktilah kepada ibu bapa dan sambunglah tali silaturrahim dengan kerabat.” (HR Imam Ahmad)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kehinaan bagi sesiapa yang memiliki kedua ibu-bapanya yang tua salah seorang atau kedua-duanya, dan tidak dapat memasuki syurga.” (HR Muslim)

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap ibu dan bapa kamu dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mengasihi aku pada waktu aku kecil” (al-Isra’ ayat 24)

Kisah Penggali Kubur

Terdapat seorang pemuda yang kerjanya menggali kubur dan mencuri kain kafan untuk dijual. Pada suatu hari, pemuda tersebut berjumpa dengan seorang ahli ibadah untuk menyatakan kekesalannya dan keinginan untuk bertaubat kepada Allah s. w. t.

Dia berkata, “Sepanjang aku menggali kubur untuk mencuri kain kafan, aku telah melihat 7 perkara ganjil yang menimpa mayat-mayat tersebut. Lantaran aku merasa sangat insaf atas perbuatanku yang sangat keji itu dan ingin sekali bertaubat.”


Yang pertama, aku lihat mayat yang pada siang harinya menghadap kiblat. Tetapi pabila aku menggali semula kuburnya pada waktu malam, aku lihat wajahnya telahpun membelakangkan kiblat. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?” tanya pemuda itu.

” Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang telah mensyirikkan Allah s. w. t. sewaktu hidupnya. Lantaran Allah s. w. t. menghinakan mereka dengan memalingkan wajah mereka dari mengadap kiblat, bagi membezakan mereka daripada golongan muslim yang lain,” jawab ahli ibadah tersebut.

Sambung pemuda itu lagi, ” Golongan yang kedua, aku lihat wajah mereka sangat elok semasa mereka dimasukkan ke dalam liang lahad. Tatkala malam hari ketika aku menggali kubur mereka, ku lihat wajah mereka telahpun bertukar menjadi babi. Mengapa begitu halnya, wahai tuan guru?”

Jawab ahli ibadah tersebut, ” Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang meremehkan dan meninggalkan solat sewaktu hidupnya. Sesungguhnya solat merupakan amalan yang pertama sekali dihisab. Jika sempurna solat, maka sempurnalah amalan-amalan kita yang lain,”

Pemuda itu menyambung lagi, ” Wahai tuan guru, golongan yang ketiga yang aku lihat, pada waktu siang mayatnya kelihatan seperti biasa sahaja. Apabila aku menggali kuburnya pada waktu malam, ku lihat perutnya terlalu gelembung, keluar pula ulat yang terlalu banyak daripada perutnya itu.”

” Mereka itulah golongan yang gemar memakan harta yang haram, wahai anak muda,” balas ahli ibadah itu lagi.

” Golongan keempat, ku lihat mayat yang jasadnya bertukar menjadi batu bulat yang hitam warnanya. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?”

Jawab ahli ibadah itu, ” Wahai pemuda, itulah golongan manusia yang derhaka kepada kedua ibu bapanya sewaktu hayatnya. Sesungguhnya Allah s. w. t. sama sekali tidak redha kepada manusia yang menderhakai ibu bapanya.”

Kelima, ku lihat ada pula mayat yang kukunya amat panjang, hingga membelit-belit seluruh tubuhnya dan keluar segala isi dari tubuh badannya,” sambung pemuda itu.

” Anak muda, mereka itulah golongan yang gemar memutuskan silaturrahim. Semasa hidupnya mereka suka memulakan pertengkaran dan tidak bertegur sapa lebih daripada 3 hari. Bukankah Rasulullah s. a. w. pernah bersabda, bahawa sesiapa yang tidak bertegur sapa melebihi 3 hari bukanlah termasuk dalam golongan umat baginda,” jelas ahli ibadah tersebut.

” Wahai guru, golongan yang keenam yang aku lihat, sewaktu siangnya lahadnya kering kontang. Tatkala malam ketika aku menggali semula kubur itu, ku lihat mayat tersebut terapung dan lahadnya dipenuhi air hitam yang amat busuk baunya,”

” Wahai pemuda, itulah golongan yang memakan harta riba sewaktu hayatnya,” jawab ahli ibadah tadi.

” Wahai guru, golongan yang terakhir yang aku lihat, mayatnya sentiasa tersenyum dan berseri-seri pula wajahnya. Mengapa demikian halnya wahai tuan guru?” tanya pemuda itu lagi.

Jawab ahli ibadah tersebut, ” Wahai pemuda, mereka itulah golongan manusia yang berilmu. Dan mereka beramal pula dengan ilmunya sewaktu hayat mereka. Inilah golongan yang beroleh keredhaan dan kemuliaan di sisi Allah s. w. t. baik sewaktu hayatnya mahupun sesudah matinya.”

Ingatlah, sesungguhnya daripada Allah s. w. t kita datang dan kepadaNya jualah kita akan kembali. Kita akan dipertanggungjawabkan atas setiap amal yang kita lakukan, hatta amalan sebesar zarah.

Khamis, 17 Mac 2011

AURAT WANITA

(AURAT WANITA DARI FIRMAN ALLAH DAN HADIS-HADIS NABI) 1. Bulu kening- Menurut Bukhari, "Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening." Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari.2. Kaki (tumit kaki)-"Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan." An-Nur: 31. Keterangan: Menampakkan kaki dan menghayunkan/melenggokkan badan mengikut hentakan kaki.3. Wangian- "Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina." Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban.4. Dada- "Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi dada-dada mereka. "An-Nur : 315. Gigi- "Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya. "Riwayat At-Thabrani, "Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah". Riwayat Bukhari dan Muslim.6. Muka dan Tangan- "Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja." Riwayat Muslim dan Bukhari.7. Tangan- "Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya". Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.8. Mata- "Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya." An Nur : 31. Sabda Nabi SAW, "Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama, pandangan seterusnya tidak dibenarkan." Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.9. Mulut (suara)- "Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik." Al Ahzab: 32. Sabda SAW, "Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi." Riwayat Ibn Majah.10. Kemaluan- "Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka. " An Nur : 31."Apabila seorang perempuan itu sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya." Riwayat Al Bazzar. "Tiada seorang perempuan pun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah." Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah.
11. Pakaian- "Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti." Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasaii dan Ibn Majah."Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya." Riwayat Bukhari dan Muslim. Keterangan: Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu."Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuan mu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang." Al Ahzab : 59.12. Rambut- "Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya." Riwayat Bukhari dan Muslim.

Rabu, 16 Mac 2011

Merapu

Menurut Kamus Dewan merapu membawa maksud melakukan sesuatu sama ada kata-kata atau kelakuan dengan tidak menentu atau merapik. Kesimpulannya, merapu merupakan percakapan atau perbuatan yang dibuat atau diujarkan oleh seseorang tanpa tujuan atau tidak mempunyai hujah atau sandaran bukti percakapan.
           Di negara kita dewasa ini, merapu telah boleh diterima pakai dalam masyarakat. Budaya melepak di kedai kopi sama ada kedai kopi berjenama atau warung pinggir jalan,  maka kita akan dapat lihat budaya merapu ini. Apakah yang dibualkan oleh penghuni kedai kopi ini? Banyak ceritanya adalah cerita merapu. Terlalu banyak isu yang dibincangkan dari agenda lokal hingga ke peringkat global.
          Di peringkat media juga banyak cerita merapu yang dihidangkan untuk pembaca. Meneliti akhbar arus perdana, maka di muka hadapan atau di ruang utama akan ada kisah liwat DSAI. Tidakkah cerita itu merapu, apatah lagi jika ada anak kecil akan bertanya "ayah, apakah liwat?" Tidak adakah kisah utama yang ingin dipaparkan oleh ketua pengarang akhbar berkenaan melainkan cerita merapu itu. Jika benar hendak membasmi liwat dan memartabatkan agama Islam, mengapa tidak digempur bersungguh-sungguh kegiatan liwat di Lorong Haji Taib yang dah terkenal berdekad-dekad lamanya.
        Melihat akhbar  bersaiz kecil pula, akan ada kisah khalwat, rogol, cerai dan bersekedudukan yang akan dipamerkan dengan tujuan untuk melariskan jualan akhbar. Cerita merapu ini lama kelamaan akan menjadikan pembaca ketagih membacanya terutama golongan remaja. Dikhuatiri nanti remaja ini akan berperlakuan seperti yang dilaporkan, hasil nukilan kisah merapu pengarang tersebut.
        Televisyen pula pusat cerita merapu. Lihat sahaja rancangan Melodi, Senario, Raja Lawak, AF, Mentor dan sebagainya, bukankah rancangan ini rancangan merapu yang tiada hala tujuan yang baik untuk penonton yang menontonnya. Sebab itulah orang-orang yang melepak di kedai kopi menjadi perapu hasil didikan media kita itu.
        Parti politik juga merupakan agen perapu yang besar dalam masyarakat. Penyataan yang menyatakan tanpa mereka tiada pembangunan, tanpa mereka tiada kehidupan dan kemajuan merupakan ungkapan merapu bertaraf mega. Sebab itulah menteri akan berjanji macam-macam pada masa PRK, kerana rakyat yang kaki merapu suka mendengar janji-janji perapu ini yang dianggap benar dan bernas sekali.  Memang tidak dapat dinafikan masih ada projek mee segera ini yang dilaksanakan, namun terdapat juga projek yang dijanjikan yang tidak dilaksanakan. Ini menunjukkan PRK tempat perapu untuk merapu dengan  gah sekali.
        Bekas PM tua yang bergelar Tun itu juga semakin kuat merapunya kini. Kita sedia faham, orang yang dilanjutkan usianya biasanya akan berhadapan dengan penyakit nyanyuk. Namun merapu si Tun ini merapu bertaraf 'mega sale'. Menurutnya apa yang berlaku di negara ini sewaktu beliau memerintah bukan dalam kawalannya. Pandangan yang merapu. Takkan seorang ayah yang dianggap baik tidak boleh mengawal tingkah laku akan-anaknya?.
        Namun kenyataan isteri PM berkaitan tsunami di Jepun merupakan kenyataan merapu terhebat dekat ini. Mana tidaknya, apakah kaitan pembangunan di Jepun dengan gempa bumi dan tsunami?. Kita khuatir apakah merapu ini menjadi budaya beliau sekeluarga. Jikalau benar begitu, kita semua berada dalam bahaya!

Selasa, 15 Mac 2011

Ucaptama IBLIS Kepada Warga Neraka

Menurut sebuah hadith, diterangkan bahawa di neraka disediakan sebuah mimbar dari api untuk iblis. Dia dipakaikan pakaian dari api, mahkota dari api dan diikat dengan tali dari api.
Kemudian dikatakan kepada Iblis : “Wahai Iblis, naik ke atas mimbar dan bersyarahlah kepada ahli neraka”. Lalu Iblis berkata :

“Wahai para penghuni neraka !” beliau terus berkata :

“Wahai orang-orang KAFIR dan orang-ornag munafiq, sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepada kamu dengan janji yang benar bahawa kamu semua akan mati, akan dihalau dan dihisabkan dan menjadi dua kumpulan, satu ke syurga dan satu ke neraka Sa’ir.”Tambah Iblis lagi:

“Kamu semua menyangka bahawa kamu tidak akan meninggal dunia, bahkan kamu menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada kekuasaanku ke atas kamu semua melainkan aku hanya menganggu kamu.
Akhirnya kamu semua mengikutku, maka dosanya untuk kamu. Oleh yang demikian, janganlah kamu mengumpat dan mencaciku, sebaliknya umpatlah dirimu sendiri kerana sesungguhnya kamu sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat”.
Berkata iblis lagi:

“Mengapakah kamu tidak menyembah Allah, sedangkan Allah SWT yang menciptakan sesuatu ?”.Seterusnya Iblis berkata:

“Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan kamu semua dari siksa Allah, kamu juga tidak dapat menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari ini aku melepaskan diri dari apa yang telah aku katakan kepada kamu semua, sesungguhnya aku telah diusir dan ditolak dari rahmat Tuhan Sekelian Alam”.

Lalu Iblis itu dipukul oleh Malaikat Zabaniyah dengan tombak dari api dan dia jatuh ke tempat yang paling bawah. Dia kekal bersama-sama pengikutnya di neraka.
Malaikat Zabaniyahpun berkata :

“Tidak ada kematian bagi kamu semua dan tidak pula bagimu kesenangan, kamu kekal di dalamnya buat selam-lamanya”.

15 Sebab Turunnya Bala

Mengapa Manusia Ditimpa Bencana?
Dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh At-Tarmizi daripada Ali bin Abu Talib, Rasulullah saw bersabda yang bermaksud:
"Apabila umatku melakukan 15 perkara berikut, maka layaklah mereka ditimpa bencana iaitu:
1. Apabila harta yang dirampas (daripada peperangan) diagih-agihkan kepada orang-orang yang tertentu sahaja.
2. Apabila zakat dikeluarkan kerana penebus kesalahan (terpaksa).
3. Apabila sesuatu yang diamanahkan menjadi milik sendiri.
4. Apabila suami terlalu mentaati isteri.
5. Apabila anak-anak menderhakai ibu bapa masing-masing.
6. Apabila seseorang lebih memuliakan teman daripada ibu bapa sendiri.
7. Apabila kedengaran banyak bunyi bising.
8. Apabila lebih ramai berbicara mengenai hak keduniaan di dalam masjid.
9. Apabila sesuatu kaum itu terdiri daripada orang yang dihina oleh mereka.
10. Apabila memuliakan seseorang kerana takutkan tindakan buruknya.
11. Apabila arak menjadi minuman biasa.
12. Apabila lelaki memakai sutera.
13. Apabila perempuan dijemput menghiburkan lelaki.
14. Apabila wanita memainkan alat-alat muzik.
15. Apabila orang yang terkemudian menghina orang terdahulu, maka pada saat itu tunggulah bala yang akan menimpa dalam bentuk angin merah (puting beliung) atau gerak gempa yang maha dahsyat atau tanaman yang tidak menjadi.
Seandainya kita sama-sama merenungi hadis di atas, tidak dapat tidak kita akan menerima hakikat bahawa bencana yang menimpa sesuatu kaum itu adalah berpunca daripada perbuatan mereka sendiri. Oleh itu, kembali kepada yang dituntut oleh Islam, semoga kehidupan kita akan dirahmati keamanan dari dunia hingga ke akhirat.

Ahad, 13 Mac 2011

Gambar Anak Tun M dengan tin minuman

Anak Tun M...Maizura tengah pegang tin minuman

Ada rokok dan tin minuman....
Tengok tin minuman....

Bersama bonda tersayang....keluarga nasionalis Islam.....janganlah kita berkelakuan begini

Sabtu, 12 Mac 2011

BEKERJA ITU IBADAH

Bekerja bukan hanya keperluan, tapi  kewajipan. Berpahala jika dilakukan, berdosa kalau ditinggalkan. Anas bin Malik meriwayatkan bahawa seorang lelaki dari kaum Ansar datang menghadap Rasulullah saw dan meminta sesuatu kepada beliau. Rasulullah saw bertanya, “Adakah sesuatu di rumahmu?”

“Ada, ya Rasulullah!” jawabnya, “Saya mempunyai sehelai kain tebal, yang sebahagian kami gunakan untuk selimut dan sebahagian kami jadikan alas tidur. Selain itu, saya juga mempunyai sebuah mangkuk besar yang kami pakai untuk minum.”

“Bawalah ke mari kedua-dua barang itu,” sambung Rasulullah saw. Lelaki itu membawa barang miliknya dan menyerahkannya kepada Rasulullah. Setelah barang diterima, Rasulullah saw segera melelongnya. Kepada para sahabat yang hadir pada saat itu, beliau menawarkan pada siapa yang mahu membeli. Salah seorang sahabat menawar kedua-dua barang itu dengan harga satu dirham. Tetapi Rasulullah menawarkan lagi, barangkali ada yang sanggup membeli lebih dari satu dirham, “Dua atau tiga dirham?” tanya Rasulullah kepada para hadirin sampai dua kali. Inilah lelong pertama kali yang dilakukan Rasulullah.

Tiba-tiba salah seorang sahabat menyahut, “Saya beli keduanya dengan harga dua dirham.”
Rasulullah menyerahkan kedua-dua barang itu kepada si pembeli dan menerima wangnya. Wang itu lalu diserahkan kepada lelaki Ansar tersebut, seraya berkata, “Belikan satu dirham untuk keperluanmu dan satu dirham lagi belikan sebuah kapak dan engkau kembali lagi ke sini.”
Tidak lama kemudian orang tersebut kembali menemui Rasulullah dengan membawa kapak. Rasulullah saw melengkapkan kapak itu dengan membuatkan pemegangnya terlebih dahulu, lantas berkata, “Pergilah mencari kayu api, lalu hasilnya kamu jual di pasar, dan jangan menemui aku sampai dua pekan.”

Lelaki itu taat melaksanakan perintah Rasulullah. Setelah dua pekan berlalu ia menemui Rasulullah melaporkan hasil kerjanya. Lelaki itu menuturkan bahawa selama dua pekan dia berjaya mengumpulkan wang sepuluh dirham dan  sebahagian dibelikan makanan dan pakaian. Mendengar penjelasan lelaki Ansar itu, Rasulullah bersabda, “Pekerjaanmu ini lebih baik bagimu daripada kamu datang sebagai pengemis, yang akan membuat cacat di wajahmu kelak pada hari kiamat.”

Rasulullah saw memberikan pelajaran menarik tentang pentingnya bekerja. Dalam Islam bekerja bukan sekadar memenuhi keperluan perut, tapi juga untuk memelihara harga diri dan martabat kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi. Kesimpulannya, bekerja dalam Islam dipandang amat mulia. Islam sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri. Rasulullah saw pernah ditanya, “Pekerjaan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Pekerjaan terbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua perniagaan dianggap baik,” (HR Ahmad dan Baihaqi).

Sedemikian tingginya penghargaan itu sehingga orang yang bersungguh-sungguh bekerja disamakan dengan mujahid fi sabilillah. Kerja tidak hanya menghasilkan nafkah material, tapi juga pahala, bahkan maghfirah dari Allah SWT. Rasulullah saw bersabda, “Jika ada seseorang yang keluar dari rumah untuk bekerja bagi menyara kehidupan anaknya yang masih kecil, maka ia telah berusaha di jalan Allah. Jika ia bekerja untuk dirinya sendiri agar tidak sampai meminta-minta pada orang lain, itu pun di jalan Allah. Tetapi jika ia bekerja untuk menunjuk-nunjuk atau bermegah-megahan, maka itulah ‘di jalan syaitan atau kerana mengikuti jalan syaitan,” (HR Thabrani).

Kerja juga berkait dengan martabat manusia. Seorang yang telah bekerja dan bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya akan meningkatkan martabat dan kemuliannya. Sebaliknya, orang yang tidak bekerja alias penganggur, selain kehilangan martabat dan harga diri di hadapan dirinya , juga di hadapan orang lain. Jatuhnya harakat dan harga diri akan menjerumuskan manusia kepada perbuatan hina. Tindakan mengemis, merupakan sesuatu yang hina baik di sisi manusia maupun di sisi Allah SWT. Orang yang meminta-minta bukan sahaja hina di dunia, tapi juga akan dihinakan Allah kelak di akhirat.

Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, jika seseorang di antara kamu membawa tali dan pergi ke bukit untuk mencari kayu api, kemudian dipikul ke pasar untuk dijual, dengan bekerja itu Allah mencukupi keperluanmu, itu lebih baik daripada ia meminta-minta kepada orang lain,” (HR Bukhari dan Muslim).

Bekerja juga berkait dengan kesucian jiwa. Orang yang sibuk bekerja tidak akan ada waktu untuk bersantai-santai dan melakukan ghibah serta membincangkan orang lain. Ia akan menggunakan waktunya untuk meningkatkan kualiti kerja dan berusaha.

Begitu pentingnya maksud bekerja, sehingga Islam menetapkannya sebagai suatu kewajipan. Setiap Muslim yang berkemampuan wajib hukumnya bekerja sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

Abu Hanifah adalah seorang ulama besar yang sangat dihormati. Ilmunya luas dan muridnya banyak. Di tengah kesibukannya belajar dan mengajar, ia masih dapat meluangkan masa untuk bekerja sehingga tidak jelas apakah ia seorang pedagang yang ulama atau ulama yang berdagang. Baginya, berusaha itu suatu keutamaan. Sedangkan berjuang, belajar dan mengajarkan ilmu itu juga kewajipan.

Tentang nilai usaha ini, Islam tidak hanya bicara mengikut teori semata-mata, tapi juga memberikan contohnya. Rasulullah saw adalah seorang pekerja. Para sahabat yang mengelilingi beliau juga adalah para pekerja. Lapan sahabat Rasulullah saw yang dijamin masuk surga adalah para saudagar yang kaya.

Kenapa orang yang bekerja itu mendapatkan pahala di sisi Allah SWT? Jawapannya mudah, kerana bekerja dalam konsep Islam merupakan kewajipan atau fardhu. Dalam kaedah fiqh, orang yang menjalankan kewajiban akan mendapatkan pahala, sedangkan mereka yang meninggalkannya akan mendapat dosa. Tentang kewajiban bekerja, Rasulullah bersabda, “Mencari rezeki yang halal itu wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti solat, puasa dan sebagainya),” (HR ath-Thabrani dan al-Baihaqi)

Kerana bekerja merupakan kewajipan, maka tidak hairan jika Umar bin Khaththab pernah menghalau orang yang berada di masjid agar keluar untuk mencari nafkah. Umar tidak suka melihat pada siang hari orang  asyik duduk di masjid, sementara matahari sudah meninggi.

Jumaat, 11 Mac 2011

Bencana di Jepun




Pemuda Beribu Bapakan Babi

Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh bercakap terus dengan Allah S.W.T Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan bercakap dengan Allah.Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.


Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan berjiran dengan aku?".

Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawapan, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat berkenaan.

Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau berjaya bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.

Tuan rumah itu tidak melayan Nabi Musa. Dia masuk ke dalam bilik dan melakukan sesuatu di dalam. Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu didukungnya dengan cermat. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Apa hal ini?, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh keheranan.

Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian dihantar semula ke dalam bilik. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya dihantar semula ke bilik.

Selesai kerjanya barulah dia melayan Nabi Musa. "Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu iaitu agama Islam. "Habis, mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa.

"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibubapa kandungku. Oleh kerana mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang hodohrupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajipanku sebagai anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibubapaku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menajdi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.

"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampunkan. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia yang sebenar, tetapi Allah masih belum memakbulkan lagi.", tambah pemuda itu lagi.

Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepasa kedua ibubapanya. Ibubapanya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."

Allah juga berfirman lagi yang bermaksud : "Oleh kerana dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibubapanya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga."

Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibubapa yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibubapanya. Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibubapa kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.

Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibubapa kita itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa.

Walau banyak mana sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua ibubapa kita diampuni Allah S.W.T.

Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibubapanya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibubapa di alam kubur.

Erti sayang seorang anak kepada ibu dan bapanya bukan melalui hantaran wang ringgit, tetapi sayang seorang anak pada kedua ibubapanya ialah dengan doanya supaya kedua ibubapanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.

Khamis, 10 Mac 2011

Bukan Barisan Nasional

Barisan pertama:
Di iringi dari kubur dlm keadaan tidak bertangan & berkaki . keadaan ini dijelaskan melalui seruan Allah S.W.T :
"Mereka orang2 yg menyakiti hati jiran sewaktu hidup mereka. Mereka yg sombong & tidak berbuat kebaikan kepada jiran tetangga akan mendapat kehinaan didunia maupun di akhirat".
Firman Allah 'Aku akan memalingkan hati orang yg sombong serta takbur di muka bumi ini dengan tiada alasan yg benar dari (memahami) ayat2 Ku(yg menunjukkan kekuasaanKu),itulah balasan & tempat kembali mereka adalah neraka".

Barisan ke-2:
Di iringi dari kubur dlm bentuk babi hutan datang seruan Allah S.W.T.
"mereka orang yg meringan2kan solat sewaktu hidup,sesungguhnya orang yg memelihara solat 5 waktu akan dihindari dari siksa kubur sebaliknya, mereka yg mengabaikan maka waktu dia mati, Mayatnya akan dihimpit oleh liang lahat sehingga berselisih tulang rusuk."
Rasulullah S.A.W. bersabda "sesungguhnya seorang hamba apabila dia berdiri untuk bersolat,maka di letakkan semua dosanya di atas kepala & kedua2 bahunya, maka setiap kali dia rukuk atau sujud, berjatuhanlah dosa2 itu.

Barisan ke-3:
Di iringi dari kubur dgn bentuk keldai & perut penuh ular serta kala jengking
"mereka adalah orang yg enggan membayar zakat ketika hidupnya walaupun pada ketika itu mereka tergolong dlm orang yg berkemampuan.
Inilah balasannya & tempat kembali mereka adalah neraka.

Barisan ke-4:
Diiringi dari kubur dlm keadaan darah memancut keluar dari mulut
"Mereka adalah antara orang yg suka berdusta ketika berjual beli. Berniagalah dengan jujur serta amanah agar hasil yg diperoleh datang dari sumber yg halal.

Barisan ke-5:
Diiringi dari kubur dalam keadaan berbau busuk seperti bangkai ketika itu Allah menurunkan angin sehingga bau busuk itu menganggu ketenteraman padang mahsyar
"Mereka ini adalah orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka, takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula takut kepada Allah. inilah balasannya & tempat mereka juga adalah neraka.

Barisan ke-6:
Diiringi dari kubur dengan keadaan kepala terputus dari badan mereka adalah orang yg dahulunya menjadi saksi palsu.

Barisan ke-7:
Diiringi dari kubur tanpa lidah tetapi mengalir darah & nanah dari mulut mereka. Mereka ini adalah orang yg enggan memberi kesaksian kebenaran.

Barisan ke-8:
Diiringi dari kubur dlm keadaan terbalik,kepala kebawah & kaki ke atas. Mereka adalah orang yg melakukan zina.
Tempat mereka juga adalah di neraka. Sabda Rasulullah "tiada bersunyi2an antara seorang lelaki & wanita,melainkan wujudnya syaitan sebagai orang ketiga antara mereka".

Barisan ke-9:
Diiringi dari kubur dengan wajah hitam & bermata biru, sementara dlm diri mereka penuh dengan api gemuruh mereka adalah orang yg makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sepatutnya.

Barisan ke-10:
Diiringi dari kubur dlm keadaan tubuh berpenyakit sopak & dipenuhi kusta. Mereka ini adalah orang yg derhaka kepada ibu bapa sewaktu hidupnya.

Barisan ke-11:
Diiringi dari kubur dlm keadaan buta,gigi panjang seperti tanduk lembu jantan,bibir terjuih hingga ke dada & lidah terjulur hingga ke perut serta keluar pelbagai kotoran yg menjijikkan.
Mereka ini adalah orang yg minum arak sewaktu hidupnya.

Barisan ke-12:
Diiringi dari kubur dengan wajah bersinar2 seperti bulan purnama. mereka melalui titian Siratulmustakim seperti kilat.
Datang suara dari sisi Allah S.W.T. yang memaklumkan "mereka semasa hidupnya adalah orang yg beramal salih & melakukan kebaikan.
Mereka juga menjauhi perbuatan derhaka, memelihara solat lima waktu & meninggalkan dunia dalam keadaan bertaubat.
Inilah balasan mereka & tempat kembali mereka adalah syurga, beroleh keampunan, kasih sayang & keredhaan Allah S.W.T"